• Posted by : Nabilla Risma Aulia February 21, 2015




    Jawaban Agama-Agama atas persoalan Kemanusiaan
    Apakah agama itu?
                Ada 3 istilah yang dikenal tentang agama,yaitu: Agama,religi,dan din. Secara etimologi,kata agama berasal dari bahasa sansekerta,yang berasal dari akar kata gam artinya pergi. Kemudian akar kata gam tersebut mendapat awalan a dan akhiran a,maka terbentuklah kata agama yang berarti jalan untuk mencapai kebahagiaan. Ada pendapat yang menyatakan bahwa kata agama berasal dari bahasa sansekerta yang akar katanya adalah a dan gama. A artinya tidak dan gama artinya kacau,yang berarti
    tidak kacau atau terartur.
    Kata religi-religion dan religio,secara etimologi-menurut Winkler Prins dalam Algemene Encyclopaedie-berasal dari bahasa latin yaitu dari kata religare yang berarti terikat,setiap orang yang bereligi adalah senantiasa merasa terikat dengan sesuatu yang dianggap suci. Berdasarkan pengertian tersebut maka istilah agama dan religi terpadat 4 unsur penting yaitu; 1)Tata pengakuan atau kepercayaan terhadap adanya sesuatu yang Agung. 2)Tata hubungan atau tata penyembahan terhadap sesuatu yang Agung itu dalam bentuk ritus,kultus,dan pemujaan. 3)Tata kaidah atau dokrin sehingga muncul balasan berupa kebahagiaan bagi yang berbuat baik atau jujur,dan kesengsaraan bagi yang berburuk atau jahat. 4)Tata sikap terhadap kehidupan dunia.
    Kata din secara etimologi berasal dari bahasa arab artinya patuh dan taat,undang-undang,peraturan dan hari kemudian. Orang yang ber-din ialah orang yang patuh dan taat terhadap peraturan Undang-undang ALLAH untuk mendapat kebahagiaan dihari kemudian. Dalam din terhadap 4 unsur penting yaitu : 1)Tata pengakuan terhadap adanya sesuatu yang Agung dalam bentuk Iman kepada ALLAH. 2)Tata hubungan terhadap sesuatu yang Agung tersebut dalam bentuk ibadah kepada ALLAH. 3)Tata kaidah atau dokrin yang mengatur tata pengakuan dan tata penyembahan tersebut yang terdapat AL-QURAN dan sunah Nabi MUHAMMAD SAW. 4)Tata sikap terhadap dunia dalam bentuk takwa,yakni mempergunakan dunia sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan akhirat.
       Secara terminologi,agama,religi,din ialah suatu Tata kepercayaan atas adanya yang Agung diluar manusia,dan suatu tata penyembahan kepada yang Agung tersebut,serta suatu tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan yang Agung,hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam yang lain,sesuai tata kepercayaan dan tata penyembahan tersebut.
       Ada 3 hal penting yang perlu ditekankan yaitu : Kelompok sosial,kepercayaan,dan ritual. Kepercayaan adalah keimanan pada sesuatu yang bersifat sakral,lawan dari profan. Sakral berarti Ukhrawi,suci,keramat,atau kudus. Sakral adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang dianggap luar biasa,supernatural,transenden,dan berada diluar atas apa yang terjadi dalam kehidupan sehari hari ada juga yang suci dan kramat itu dikaitkan dengan benda-benda konkrit,seperti Al-quran,Masjid,Mekkah(tanah suci),Ka’bah,Hajar Aswad. Profan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak dianggap bersifat sakral.
       Ritual adalah pola kegiatan formal yang mengekspresikan secara simbolik seperangkat makna yang diyakini bersama. Mengucapkan sahadat,mendirikan sholat,menunaikan zakat, melaksanakan puasa dan menjalankan haji bagi yang mampu adalah di antara bentuk ritual keagamaan dalam islam. Setiap pelaksanaan ritual ini diyakini memiliki makna yang sangat penting dalam membentuk kepribadian seorang muslim dan mampu berfungsi membentuk ikatan sosial maksudnya adalah bahwa kegiatan ritual ini bisa melahirkan rasa ikatan kebersamaan di antara umat. Misalnya, makna ihram haji. Ihram adalah pakaian yang dikenakan oleh orang-orang yang sedang menunaikan ibadah haji. Ihram menjadi simbol pemersatu umat Muslim sedunia.Sekularisasi dapat juga diartikan sebagai proses menurunnya dominasi agama atas lembaga-lembaga sosial lain. Berger mengatakan bahwa sekularisasi adalah proses melepaskan masyarakat dari dominasi lembaga agama.
       Diantara  konsep tentang agama yang dibangun kalangan agamawan,lalu muncul pro dan kontra terhadap konsep tentang agama tersebut. Komentar-komentar mengenai agama umumnya dikemukakan antara lain,oleh Karl Marx, Mark Weber,Emile Durkheim. Dengan menggunakan kaca mata filsafat Marx agak sinis dalam memandang agama dengan menyatakan bahwa agama merupakan gambaran keterasingan diri pada manusia. Menurut Marx, agama adalah inti dari sebuah dunia yang kejam(The Heart Of A Heartless World), agama adalah tempat berlindung dari tindakan kekerasan yang terjadi dalam kehidupan sehari hari. Marx memandang bahwa agama dalam bentuk tradisionalnya akan dan sebaiknya menghilang dari masyarakat.
       Pandangan ini disebabkan karena ide dan nilai-nilai itu dipercaya oleh orang-orang untuk menjadi petunjuk dalam menjelaskan takdir manusia di bumi. Menurutnya,orang seharusnya tidak takut pada tuhan yang justru telah mereka ciptakan sendiri dan mereka sebaiknya berhenti meminta rahmat tuhan untuk sesuatu yang bisa mereka realisasikan sendiri. Marx menyatakan, agama adalah candu masyarakat (opium of the people). Candu memiliki 3 sifat: Menghasilkan euforia bagi yang menghisapnya,berfungsi untuk pereda sakit atau lapar atau stres,dan merusak fisik sehingga tubuh manusia tumbuh menjadi tidak normal.
       Marx menjelaskan melalui karya besarnya, capital,adalah tentang bayi yang diberi makan candu Godfrey’s cardial (salah satu jenis candu) oleh ibu mereka yang harus segera kembali bekerja di pabrik. Apa yang terjadi kata Marx,menguntip Public Healths Report, milik pemerintah London tahun 1864,”infants that received opiates ‘shrank up into little old men’,Or ‘wizened like little monkeys’ ” (anak-anak yang diberi makan candu ‘Mengkerut menjadi tua’ atau ‘Berkeriput seperti monyet kecil’). Agama menurut Marx berfungsi untuk meredakan penderitaan hidup yang dialami manusia di dunia ini dengan menawarkan janji kebahagian di surga. Jadi perhatian umat agama,menurut Marx, dialihkan jauh-jauh dari fenomena ketimpangan dan ketidakadilan yang terjadi di lingkungan sosialnya dengan janji-janji tentang kehidupan akhirat nanti. Dengan demikian,agama sering kali menyediakan justifikasi(pembenaran) atas ketimpangan ekonomi dan kekuasan yang ada.
                Sementara itu Weber nampak nya memberi komentar yang cukup positif pada keberadaan agama dan sangat menekankan hubungan antara agama dengan perubahan sosial. Agama bagi Weber bisa menjadi kekuatan pendorong bagi terjadinya gerakan gerakan sosial untuk bisa menghasilkan transformasi sosial yang luar biasa. Buktinya,Kata Weber ajaran protestan(khususnya ajaran Puritanisme-nya) menjadi sumber bagi cara pandang kapitalistik yang bisa ditemukan di dunia barat modern. Buktinya,para pengusaha awal disana adalah orang orang yang pada umumnya memeluk ajaran Calvinis (berasal dari dakwah yang dilakukan John Calvin(1509-1564),seorang Teolog dan Reformer asal Prancis yang mengembangkan protestan menjadi ajaran Calvinis yang terpecah lagi menjadi gerakan keagamaan Puritanisme,Pietisnime,dan Anabaptisme). Para pengusaha itu termotivasi untuk sukses,yang membantu mengawali perkembangan ekonomi di barat pada mulanya karena dorongan keinginan untuk melayani tuhan. Kesuksesan materi bagi mereka merupakan tanda bagi kemurahan hati tuhan.
       Seperti halnya Weber yang memandang agama secara positif, Durkheim juga amat menekankan fakta bahwa agama tidaklah sekedar masalah keimanan. Disemua agama ada kegiatan ritual dan upacara rutin keagamaan. Melalui kegiatan ini orang-orang akan berkumpul dan bertemu. Melalui upacara keagamaan itu pula solidaritas kelompok menjadi kokoh. Melalui upacara keagamaan itu umat akan merasa melakukan kontak dengan kekuatan yang maha tinggi. Bagi Durkheim, kekuatan yang maha tinggi-entah itu totem,tuhan,atau kekuatan ilahiah-yang dianut oleh suatu masyarakat tertentu,merupakan ekspresi yang menggambarkan pengaruh kelompok kepada individu. Dengan kata lain,individu-individu secara sukarela harus tunduk,patuh,dan hormat pada kekuatan Maha Tinggi yang dipercaya oleh kelompoknya.
       Menurut Dorkheim, agama bukan hanya berisi sekumpulan ikatan batin dan kegiatan ritual,tetapi merupakan cara berpikir (Modes Of Thinking) Orang-orang yang ada didalam kebudayaan tradisional. Di kalangan Yunani Kuno,Misalnya ada kepercayaan tentang Dewa Phoebus Apollo, dewa yang setiap hari mengendarai kereta untuk menembus langit. Waktu fajar menandakan bahwa Phoebus baru saja mengekang kudanya yang menjadi simbol dimulainya rutinitas kerja. Tanda Phoebus menghentikan kudanya adalah ketika cahaya matahari sudah tidak ada lagi yang menjadi pertanda mereka harus berhenti bekerja dan istirahat tidur untuk memulihkan tenaga.

    Bagaimanakah sejarah munculnya agama?
                 Sejarah munculnya agama sama tuanya dengan sejarah manusia. Adam AS yang diyakini oleh umat islam sebagai manusia pertama adalah Nabi ALLAH SWT, pembawa agama pertama di muka bumi. Bentuk agama yang paling banyak dikenal di Indonesia adalah 5 agama yaitu : Islam,Kristen,Hindu,Budhha,Konghucu. Selain itu, ada juga agama Yahudi yang dianggap cukup berpengaruh dikancah Internasional.
       Dalam sejarahnya,agama Yahudi sesungguhnya memiliki hubungan erat dengan Kristen dan Islam. Sejarah agama Yahudi berasal dari ajaran Nabi Ibrahin AS,seorang Nabi yang juga diakui Nabinya orang kristen dan  Islam. Meski pendiri agama Yahudi sebenarnya adalah Nabi Musa AS,tetapi orang Yahudi Ortodoks memandang bahwa agama mereka bermula dari Nabi Ibrahim AS,nenek moyang mereka. Dilihat dari silsilah keturunan Yahudi yang berawal dari Nabi Ibrahim AS,orang Mesopotamia(wilayah irak dan suriah bagian timur sekarang) yang hidup pada abad ke-19 SM.
       Sejarah mencatat bahwa Siti Sarah, istri pertama Nabi Ibrahim AS, mandul hingga diusia tuanya. Saat Nabi Ibrahim AS mengembara ke negeri Mesir,ia bertemu dengan Siti Hajar seorang sahaya Mesir yang kemudian ia nikahi. Dari Siti Hajar lahirlah Nabi Ismail AS,yang kemudian menurunkan suku yang melahirkan Nabi Muhammad SAW. Nabi Ibrahim AS juga pada akhirnya mendapatkan keturunan dari Siti Sarah yang mengandung pada usianya yang sudah lanjut dan melahirkan Nabi Ishaq AS. Salah satu keturunan Nabi Ishaq AS adalah Nabi Ya’qub AS. Nabi Ya’qub AS memiliki 12 putra salah satunya Nabi Yusuf AS.  Keluarga Nabi Ya’qub AS yang menetap di mesir dikenal dengan sebutan orang-orang Ibrani atau Israel. Ibrani berarti orang yang merantau, orang yang berpindah. Israel adalah gelar yang di berikan kepada Nabi Ya’qub AS yang berarti orang-orang yang berjuang bersama tuhan. Salah satu keturunan Israel adalah Nabi Musa AS yang lahir di mesir dan hidup pada abad ke-13 SM.
      Nabi Musa AS adalah bapak sesungguhnya orang Yahudi. Ia pendiri sebenarnya sistem agama Yahudi. Ajaran tentang Tuhan itu ESA bisa dilihat dari 2 pasal pada 10 perintah Tuhan yang diterima Nabi Musa AS di bukit Sinai: 1.Janganlah ada tuhan-tuhan lain dihadapanku 2. Janganlah membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada dilangit diatas,atau yang ada di bumi bawah,atau yang ada didalam air dibawah bumi,dan janganlah sujud menyembah kepadanya, karena aku,Tuhan mu,adalah Tuhan yang cemburu.
                             Nabi-nabi dari keturunan Israel yang melanjutkan tradisi agama ibrahim dan musa adalah nabi Daud AS yang hidup sekitar abad ke-10 SM dan dilanjutkan oleh Nabi Sulaiman AS yang meninggal pada 935 SM. Nabi Daud AS dan Nabi Sulaiman AS adalah Nabi sekaligus raja yang sukses membawa Israel pada jaman keemasannya. Pada abad ke-9 SM, Nabi yang lahir dari keturunan Israel dan melanjutkan ajaran Monoteistik bahwa tuhan itu satu, adalah Nabi Ilyas AS. Banyaknya para Nabi yang muncul silih berganti dikalangan orang yahudi ini disebabkan karena banyaknya gangguan dan godaan yang menyeret orang Yahudi kepada pengelewengan berupa penyembahan Tuhan-tuhan selain Tuhan yang maha ESA.
       Ajaran Nabi-nabi Israel itu yang berisi tentang keyakinan bahwa Tuhan itu ESA,dilanjutkan oleh Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW. Kedua Nabi yang disebut terakhir ini tidak diakui oleh orang Yahudi sebagai pembawa pesan Ilahi yang merupakan kelanjutan dan pembaruaan agama mereka. Nabi Isa AS adalah Orang yahudi yang tidak dikenal. Ia berdakwah kepada bangsanya sendiri,Bangsa Yahudi. Karena itu,umat Nabi Isa AS atau umat Kristen adalah Yahudi sepenuhnya. Orang Kristen juga melakukan ritual ritual Yahudi seperti mempersembahkan qurban-qurban binatang,menyunat anak laki-laki mereka,dan memelihara hasi sabat (hari ke-7,sabtu) sebagai hari libur dari berbagai pekerjaan. Pada masa selanjutnya, ada kecenderungan dari kalangan kristen untuk memisahkan diri dari orang-orang Yahudi.
       Istilah Kristen itu berasal dari kata Yunani, christos. Sebenernya kata christos merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani (hebrew),mesias. Dikalangan orang Yahudi,mesias berarti juru selamat mereka yang diharapkan kedatangannya. Mesias digunakan untuk menyebut Yesus dari Nasaret,sebuah tempat di wilayah Palestina. Dari kata Nasaret itu lalu muncul istilah Nasrani,gelar yang diberikan kepada Yesus dan agama dibawanya dinamakan dengan Nasraniyah atau agama Nasrani. Sampai sejauh ini,tahun kelahiran Yesus ( Isa Al-Masih) tidak diketahui secara pasti. Adapun ajaran Kristen tentang keESAan Tuhan selanjutnya berkembang menjadi ajaran trinitas,yang mengakui adanya Tuhan Bapa,Tuhan Yesus, dan ruh Kudus.
       Ajaran Tuhan yang maha ESA yang dibawa Nabi Ibrahim AS lalu dilanjutkan Nabi Muhammad SAW ditanah Mekkah. Nabi Muhammad adalah putra dari salah satu suku Arab,dan masih memiliki ikatan garis keturunan Nabi Ismail AS,putra dari Nabi Ibrahim AS dari istri ke-2,Siti Hajar. Ia juga mewarisi peninggalan Nabi Ibrahim AS Yaitu Ka’bah yang dibangun bersama keluarganya di Mekkah sebagai simbol pengakuan keEsaan.
       Nama ALLAH sendiri sudah dikenal baik orang-orang musyrik Mekkah pada saat Nabi Muhammad SAW hidup,yaitu sebagai Tuhan yang paling tinggi diantara tuhan-tuhan yang ada. Seperti terungkap dalam Al-quran bahwa orang-orang musyrik Mekkah mengakui “kami tidak menyembah mereka (tuhan-tuhan itu) kecuali supaya mereka membuat kami dekat kepada ALLAH dengan sedekat dekatnya”. Bahkan sebenernya kebanyakan manusia dimasa sebelumnya,seperti jaman kuno saat Nabi Yusuf AS hidup juga percaya kepada ALLAH.
       Dengan demikian ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW untuk membuang jauh-jauh keyakinan tentang adanya banyak Tuhan dan menegaskan hanya ada satu Tuhan yaitu ALLAH SWT. Bila mengikuti kategori sejarah agama,maka Islam agama yang paling muda. Tetapi bila mengikuti ajaran Monoteistiknya,maka Islam adalah agama tertua,bukan saja yang diawali dengan Nabi Ibrahim,tetapi jauh sebelumnya sejak Nabi Adam AS.
                  Jadi,Islam bukan agama baru. Islam adalah kelanjutan dari agama Monotheisme sebelumnya. Kaitannya dengan hal ini,Nabi Muhammad SAW bersabda : “perumpamaan diri ku dengan para nabi seperti perumpamaan seorang lelaki yang membangun sebuah rumah lalu dia berusaha menyempurnakan dan melengkapinya kecuali tersisa satu tempat yang belum berisi batu bata. Maka orang-orang pun memasukinya terkagum kagum terhadapnya,namun mereka berkata”seandainya satu tempat batu bata ini terisi sungguh sempurna” Maka Nabi Muhammad bersabda,”Aku lah yang menempati batu bata itu,aku datang lalu menutup Nabi-nabi.”(HR.Bukhari dan Muslim)
    ALLAH berfirman dalam kitab Suci AL-Quran : “Muhammad itu bukanlah bapak dari seorang lelaki diantara kalian,akan tetapi dia adalah seorang utusan AKU dan penutup Nabi-nabi.”(QS.Al Azhab[33]:40.)

    Bagaimana Konsep Agama tentang Manusia?
                Konsep Manusia dalam Agama Yahudi
                Agama  Yahudi dianggap sebagai salah satu agama Monoteis,yang menyatakan dirinya sebagai agama tertua di dunia ini dan berasal dari Nabi Ibrahim AS. Orang Islam cenderung mengartikannya sebagai “Agama yang diturunkan kepada Nabi Musa AS sebagai Nabi agama ini dan Taurat sebagai Kitab Sucinya”. Akan tetapi selain dari Musa AS, bangsa Yahudi,yang dikenal juga dengan Bani Israel, masih memiliki banyak Nabi yang disebut nabi-nabi Israel yang memiliki sistem kependetaan (Rabbi atau Rahib). Dengan demikian Definisi yang paling tepat untuk agama Yahudi adalah “Agama yang dihasilkan oleh Proses perkembangan sejarah Bani Israel yang sudah melalui masa semakin lama,ditumbuhkan dari ide Taurat,Talmud,dan watak pembawaan bangsa Israel itu sendiri.” Ada 2 prinsip utama yang dapat dijadikan patokan: 1,agama Yahudi mempercayai Keesaan Tuhan. 2,Yahudi meyakini bahwa  Israel adalah bangsa pilihan Tuhan. Selain itu agama Yahudi juga memberikan penghargaan yang tinggi pada hukum yang tertulis (Taurah she-be-khetabah) dan hukum yang tidak tertulis (Taurah she-be-khetabah).
       Agama Yahudi memiliki pemikiran penting mengenai manusia. Letak pentingnya manusia bukan hanya mengenai fakta keberadaannya,akan tetapi lebih jauh dari itu yaitu memperoleh pengertian mengenai keadaan hidup manusia agar dapat mengarahkan kemampuan kreatifnya sehingga memperoleh hasil yang optimal yang dapat dicapai oleh manusia. Manusia hidup di bumi sangat singkat. Ibarat rumput yang tumbuh dan berbunga di waktu pagi,”diwaktu sore ia dibabat dan layu” (Maz.90:7).
    Bahkan usia yang singkat ini saling berkaitan dengan kesusahan yang menyebabkan kita”menjalani hidup kita ini ibarat keluhan panjang belaka” (Maz.90:9).  Namun manusia sekali diciptakan,lantas membangun dan mengembangkan atau merusak dirinya sendiri. Ia menciptakan nasibnya sendiri melalui kemampuannya untuk melakukan pilihan. “Berhentilah berbuat jahat dan belajarlah berbuat baik.” Demikian bunyi ayat yang hanya berlaku untuk manusia.

    Konsep Manusia dalam Agama Kristen (Khatolik)
                 Agama Khatolik yang dimaksudkan adalah sebutan untuk agama Kristen yang berpusat di Vakitan Roma. Disebut Katolik (Katholiskos:yunani) Karena ajaran tersebar ke seluruh dunia atau dapat diterima diseluruh dunia atau mengkaitkannya dengan perkembangan gereja pada jaman awal serta solidaritas sosial yang kuat diantara sesamanya. Katolik adalah nama bagi ajaran gereja yang dipandang “Benar”, atau kepercayaan ortodoks sebagai lawan ajaran ajaran Bid’ah (menyimpang) yang muncul pada waktu itu.
       Dokrin kepercayaan “katolik” itu adalah sebagaimana tercantum dalam kredo nicea hasil konsili nicea tahun 325 M dan konsili konstantinopel tahun 381 M. Namun sejak reformasi oleh Martin Luther dan Jhon Calvin, pengertian katolik mencangkup semua orang kristen. Akhirnya gereja protestan memakai kata kristen. Pengertian katolik hanya dapat diwujudkan apabila keutuhan gereja dapat direalisasikan dalam praktik.
        Menurut agama katolik, manusia adalah makluk Tuhan yang pada mulanya diciptakan sesuai dengan gambar allah. Makhluk pertama, Adam, ditempatkan dalam sebuah taman yang subur dan indah dengan ketentuan agar memelihara dan mengelolanya, disertai peringatan : “dari sekian pohon di taman ini boleh kau makan, tapi dari pohon pengetahuan baik dan jahat ini tak boleh kau makan buahnya;apabila kau makan daripadanya kau mesti mati.”( Gen.I 26: 2,15).
        Tubuh dan jiwa manusia diciptkan pula oleh Tuhan. Dengan jiwa itu manusia memperoleh kehidupan. Jiwa manusia itu berakal , dapat mengetahui, berkehendak dan dapat memilih dengan bebas seperti malaikat. Ruh manusia sebagai ciptakan Tuhan lebih tinggi kedudukan dari pada ciptaan-ciptaan lainnya. Ruh manusia menyerupai Tuhan. Itu berarti Tuhan mengasihi manusiaagar ia kelak hidup kekal, dan Tuhan memberikan kebahagian kehidupan yang disebut kehidupan berahmat inilah yang disebut”anugerah”. Karena kehidupan berahmat itu  pula lah maka manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa, menjadi anak Allah dan serupa dengan Allah. Bagaimana juga Tuhan menanggungkan “beban hidup di dunia”sebagai karunia, ujian, sekaligus hukuman bagi manusia.

    Konsep Manusia dalam Agama Islam
                Dalam al-Quran, ada empat kata yang digunakan untuk menunjukkan arti manusia dengan berbagai implikasinya, yaitu kata al-insaan atau an-naas jamaknya unaas, al-basyar dan bani adam.

    al-Insaan
                            Kata al-Insaan dalam al-Quran dipakai untuk manusia tunggal. Sedangkan untuk jamaknya dipakai kata an-naas, unaasi, insiyaa, anasi. Kata al-Insaan mengandung arti tenang, gembira dan baik. Arti kata al-insan adalah makhluk yang mampu memikul beban amanat risalah dari Allah SWT dengan merujuk pada surat al-Ahzaab [33]:72.
                Kata insaan ini terulang dalam al-Quran sebanyak 70 kali dengan berbagai konteksnya, yaitu :
    a.         Menjelaskan tentang manusia, sebagai berikut:
    1) Asal kejadian manusia dari tanah terdapat dalam: al-Hijr [15]:26, al-Mu’minuun [23]:12, as-Sajadah [32]:7, ar-Rahmaan [55]:14.
    2) Kejadian manusia dari setetes air mani (nuftah), terdapat dalam surat an-Nahl [16]:4, Yasin [36]:77, al-Qiyaamah [75]:36, al-Insaan [76]:1-2, ‘Abasa [80]:17, dan at-Taariq [86]:5.
                3) Kejadian manusia dari segumpal darah, terdapat dalam surat al-‘Alaq [96]:2.
    4) Kejadian manusia dalam susah payah, terdapat dalam surat al-Balad [90]:4 dan at-Tiin [95]:4.
    5)Kejadian manusia dalam sebaik-baiknya bentuk, terdapat dalam surat at-Tiin [95]:4.
    b.         Menjelaskan sifat-sifat negatif manusia:
    1) Tidak pandai bersyukur dan putus asa atas nikmat yang diberikan Allah SWT, sepeti terdapat dalam surat: az-Zumar [39]:49, Huud [11]:9, Ibraahim [14]:34, al-Isra’ [17]:67, 83, al-Hajj [22]:66, Fushshilat [41]:49, 51, as-Syura [42]:48, az-Zukhruf [43]:15, al-Fajr [89]:15, dan al-Aadiyaat [100]:6.
    2) Pragmatis terhadap Allah (ingat ketika kesulitan dan lupa ketika kelapangan), seperti dalam surat Yuunus [10]:12, az-Zumar [39]:8, 49, dan Fushshilat [41]:51.
    3) Kikir, suka keluh kesah dan tergesa-gesa, terdapat dalam surat: al-Isra’ [17]:11, 100, al-Ma’aarij [70]:19, dan al-Anbiyaa [21]:37.
    4) Suka membantah, zalim dan melampaui batas, seperti terdapat dalam surat: al-Kahfi [18]:54, al-Ahzaab [33]:72. Al-Qiyamah [75]:5 dan al-‘Alaq [96]:6.
                Kata insaan digunakan al-Quran untuk menunjukkan kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga. Kata insaan jika dilihat dari asalnya nasiya yang artinya lupa, menunjukkan adanya kaitan dengan kesadaran diri. Untuk itu apabila manusia lupa akn sesuatu hal, disebabkan karna kehilangan kesadaran terhadap hal tersebut. Maka dalam kehidupan agama, jika seseorang lupa dalam sesuatu kewajiban yang seharusnya dilakukan, maka ia tidak berdosa, karena ia kehilangan kesadaran terhadap kewajiban itu.
                Sedangkan kata insane untuk penyebutan manusia yang terambil dari akar kata al-uns atau anisa yang berarti jinak dan harmonis, karena manusia pada dasarnya dapat menyesuaikan dengan realitas hidup dan lingkungannya.

    al-Basyar
                            Kata al-Basyar ini mengandung arti semangat, gembira, berseri-seri, langsung, kulit, tampak luar. Bentuk lain dari kata ini adalah mubasyir atau basyiir yang berarti pembawa kabar gembira. Kata al-Basyar disebut dalam al-Quran sebanyak 26 kali dalam berbagai konteksnya.
    a.        Sebagai manusia biasa yang memerlukan makan, minum, pakaian, tempat, dan diakhiri dengan kematian, terdapat dalam surat: al-Maidah [5]:18, Yusuf [12]:31, al-Anbiyaa [21]:34, ali-Imraan [3]:47, Hud [11]:27, Ibrahim [14]:10-11, an-Nahl [16]:103, al-Isra [17]:93, Maryam [19]:20, al-Mu’minun [23]:24, 33, 34, 47.
    b.         Sebagai penerima wahyu dan penyampai agama Allah SWT seperti terdapat dalam surat: al-Kahfi [18]:110, al-Syura [42]:51, Ali-Imran [3]:79, al-Syu’ara [26]:154, 186, Yasin [36]:15, Fushshilat [41]:6, al-Qamar [54]:24 dan al-Thaghabun [64]:6.
    c.         Dalam konteks penciptaan manusia dari tanah dan air, terdapat dalam surat; Shad [38]:71, ar-Rum [30]:20 dan al-Furqan [25]:54.
                Kata al-Basyar digunakan untuk menyebut semua manusia baik laki-laki maupun perempuan, baik satu ataupun banyak. Penggunaan kata basyar disini dikaitkan dengan kedewasaan dalam kehidupan manusia, yang menjadikannya mampu memikul tanggungjawab. manusia dalam pengertian basyar tergantung sepenuhnya pada alam, pertumbuhan dan perkembangan fisiknya, tergantung pada apa yang dimakan. Sedangkan manusia dalam pengertian insaan mempunyai pertumbuhan dan perkembangan yang sepenuhnya tergantung pada kebudayaan, pendidikan, penalaran, kesadaran, dan sikap hidupnya. Penggunaan kata insaan dan basyar untuk menyebut manusia mempunyai pengertian yang berbeda. Insaan digunakan untuk menunjuk pada kualitas pemikirandan kesadaran (aspek ruhaniyah), sedangkan basyar dipakai untuk menunjukkan pada dimensi alamiyah (jasmaniyah), yang menjadi cirri pokok manusia pada umumnya, makan, minum, berkembang biak, dan mati.

    Banii Adam
                            Bani adam terdiri dari dua kata banii dan aadam. Kata banii berarti anak cucu atau keturunan, dan kata aadam berarti Adam, manusia pertama yang diciptakan Allah SWT. Jadi banii aadam mengandung arti manusia sebagai keturunan nabi Adam yang diciptakan dari campuran unsure tanah dan air, bukan proses evolusi dari kera seperti teori evolsi Darwin. Kata bani adam terulang sebanyak 8 kali dalam berbagai konteks:
    a.         Manusia memerlukan makan, minum, dan berpakaian, seperti dalam surat: al-‘Araf [7]:26, 27 dan 31.
    b.        Makhluk yang dimuliakan daripada ciptaan Allah yang lain. Sebagaimana terdapat dalam surat al-Isra [17]:70.
    c.     Manusia sebagai makhluk yang bersyahadat sejak didalam ruh dank arena itu ia sanggup menerima risalah agama yang dibawa para rasul, seperti dalam surat al-A’raf [7]:35 dan 172, al-Maidah [5]:27.
                Abdurrahman An-Nahlawi (1995) mengatakan, manusia menurut pandangan Islam meliputi:
    1. Manusia sebagai makhluk yang dimuliakan.
    2. Manusia sebagai makhluk istimewa dan terpilih.
    3. Manusia sebagai makhluk yang dapat dididik.
                Di dalam diri manusia ditanamkan sifat-sifat: mengakui Tuhan, bebas memilih, terpercaya, memiliki rasa tanggungjawab terhadap dirinya maupun alam semesta, serta karunia keunggulan atas alam semesta, langit dan bumi. Manusia juga dibekali dengan kecenderungan jiwa kea rah kebaikan maupun kejahatan.
                Untuk itu, manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang paling baik mampu mengenbangkan dan menggunakan potensi yang dimilikinnya, yaitu dengan mengaktualisasikan potensi iman kepada Allah, menguasai ilmu pengetahuan, dan melakukan aktivitas alam saleh.
    Fungsi Manusia menurut al-Quran
                Allah menciptakan manusia dengan potensi kecenderungan, yaitu kecenderungan kepada kebenaran, cenderung kepada keindahan, cenderung kepada kemuliaan, dan cenderung kepada kesucian.
                Manusia juga diciptakan sebagai makhluk berpribadi memiliki tiga unsure, yaitu unsur perasaan (emosional), unsur akal (intelektual), dan unsur jasmani. Ketiga unsur ini harus berjalan seimbang dan saling terkait antara satu dengan yang lainnya.
                Jadi unsur yang terdapat dalam diri pribadi manusia yaitu rasa, akal, dan badan harus dikembangkan dan dipenuhi kebutuhannya secara seimbang, apabila tidak maka manusia akan pincang sebagai pribadi.
                Dapat dipahami bahwa “manusia adalah makhluk fungsional dan bertanggungjawab.” Artinya manusia berfungsi terhadap diri pribadinya, berfungsi terhadap masyarakat, berfungsi terhadap lingkungan, dan berfungsi terhadap Allah sang pencipta manusia. Lebih rincinya akan diuraikan sebagai berikut:
    Fungsi Manusia terhadap Diri Pribadi
                            Manusia pribadi terdiri dari kesatuan unsur jasmani dan ruhani, unsur ruhani terdiri dari cipta (akal), rasa dan karsa. Semua unsur ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan satu dari yang lain, tetapi dibadan karena fungsinya. Unsur cipta (akal) meliputi pengamatan, ingatan, pikiran dan sebagainya. Unsur rasa terdiri dari perasaan jasmani dan ruhani. Perasaan jasmani meliputi sakit, enak, lapar, kenyang, dan sebagainya. Perasaan ruhani meliputi perasaan keagamaan, keindahan, kesusilaan, sosial, harga diri, dan sebagainya. Unsur karsa terdiri dari kemauan, cita-cita, keinginan, refleks, insting dan sebagainya.
                Fungsi manusia terhadap diri pribadi yaitu mengenbangkan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan unsur-unsur tersebut secara seimbang. Akal yang mempunyai kemampuan dan kebutuhan berpikir akan dipenuhi dengan berbagai macam pengetahuan yang berguna bagi hidup manusia.
                Kehendak merupakan unsur ruhani terpenting bagi manusia dalam uhasa meningkatkan hidup dan kehidupannya, dan harus selalu dihidupkan, jangan sampai terjangkit penyakit pemalas yang akan mematikan unsur kehendak manusia. Kematian kehendak berarti kematian makna hidup bagi manusia. Suka menangguhkan pekerjaan yang semestinya dapat dan sempat diselesaikan segera.
    Fungsi Manusia terhadap Masyarakat
                Fungsi manusia terhadap masyarakat ditegakkan atas dasar rasa yang tertanam dalam diri manusia bahwa umat manusia merupakan keluarga besar, berasal dari satu keturunan yang sama, Adam dan Hawa. Tidak ada perbadaan antara sesama manusia secara kodrati dan martabat kemanusiaannya. Perbedaan martabat manusia hanyalah terletak pada aktivitas amal perbuatannya dan rasa ketakwaan kepada Allah.
                Manusia adalah makhluk individual, makhluk religius dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individual manusia mempunyai dorongan untuk memenuhi kepentingan pribadi. Sebagai makhluk religi, manusia mempunyai dorongan untuk berhubungan dengan kekuatan di luar dirinya, yakni Allah SWT. Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai dorongan untuk berhubungan dengan manusia yang lainnya.
                Fungsi manusia terhadap masyarakat terbangun atas dasar sifat sosial yang dimiliki manusia, yaitu adanya kesediaan untuk selalu melakukan interaksi denagn sesamanya.

    Fungsi Manusia terhadap Alam dan Lingkungan
                Fungsi manusia terhadap alam adalah bagaimana manusia memanfaatkan potensi alam untuk mencukupkan kebutuhan hidupnya. Banyak ayat al-Quran yang menegaskan bahwa segala sesuatu di langit dan dibumi ditundukkan Allah kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (QS. Al-Jatsiyah [45]:3). Manusia berkewajiban mengolah dan menjaga potensi alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan ini merupakan tuntutan fungsi manusia terhadap alam.
                Dalam memenuhi fungsi manusia terhadap alam, hendaknya selalu diusahakan agar ekosistem alam tidak terganggu. Tidak memanfaatkan potensi alam secara berlebihan agar generasi mendatang masih dapat menikmatinya, karena potensi alam terbatas. Apabila berlaku berlebih-lebihan, tamak, rakus, dalam memanfaatkan potensi alam akan berakibat kerusakan pada manusia itu sendiri.
    Manusia berkualitas menurut Al – Quran
                Al-Quran banyak bercerita tentang sifat2 dan potensi manusia. Dalam hal ini di temukan sekian ayat al-quran yang dengan terang memuji dan memuliakan manusia, seperti pernyataan tentang terciptanya manusia dalam bentuk dan keadaan sebaik2nya dan penegasan tentang di muliakannya mahkluk ini di bandingkan dengan kebanyakan mahkluk-mahkluk tuhan lainnya. Tetapi sering kali iya mendap celaan tuhan karna ia amat sangat lalim (aniaya) dan mengingkari nikmat. Kemudia terkait penggunaan istilah untuk menyebut manusia yang berkualitas juga beragam antara lain : integrated personality, healthy personality, normal personality dan productive personality. Kemudia ada juga yang meyebutnya insan kamil atau manusia yang seutuhnya, manusia sempurna, manusia kaffah, manusia yang hanif dsb.
    Kualitas Iman      
                Keimanan menjadi sumber kehidupan jiwa, menjadi pondasi dan motor penggerak untuk prilaku dan amal (aktivitas kerja) manusia. Iman merupakan syarat utama dalam beramal dan berubadah bahkan tidak ada artinya ibadah dan amal jika tidak didasari oleh iman yang benar. Manusia yang beriman dapat memperlihatkan kualitas prilaku, kualitas amal sholeh, dan kualitas sosialnya atas dasar keikhlasan dan mengharap ridha Allah S.W.T.
    Kualitas Intelektual
                Pada saat menciptakan Adam, manusia pertama, Allah langsung mengajarinya segala nama benda-benda (QS.Al-Baqarah 2:31). Hal ini menunjukan bahwasanya kualitas intelektual merupakan potensi dasar manusia sejak ia diciptakan. Kualitas intelektual merupakan faktor penting yang membuat manusia dimuliakan Allah maupun sesama mahkluk Allah S.W.T . Ilmu pengetahuan dibutuhkan manusia guna menompang keberlangsungan pradabannya, karena manusia diamanatkan oleh Allah S.W.T untuk mengolah dan memberdayakan alam ini. Oleh karna itu, ilmu yang dimiliki manusia menghantarkan manusia ke tingkat martabat yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang lain. Djamaludin Ancak (1998:12) mengatakan bahwa modal intelektual adalh perangkat yang diperlukan untuk menemukan peluang dan mengelola ancaman dalam kehidupan.



    Kualitas Amal Saleh
                Amal saleh merupakan faktor penting yang turut menentukan seberapa berkualitas pribadi seseorang. Al-Quran surat at-tin 95:5-6 menyatakan “manusia akan di kembalikan ke kondisi yang peling rendah, kecuali manusai yang berman dan mengerjakan amal saleh. Iman dan amal saleh merupakan dua hal penting yang saling berkaitan yang menentukan kualitas pribadi seseorang, tanpa keduanya manusia akan terjebak dalam kehinaan dan kerendahan . Menurut ahmad muflih saefuddin: Amal saleh terwujud jika seseorang memiliki ilmu pengetahuan. Tanpa ilmu pengetahuan tidak terwujud perbuatan yang meiliki makna bagi kehidupan manusia. Karennya, Iman,ilmu dan amal saleh adalah tiga hal yang menjadi syarat mutlak bagi pribadi yang berkualitas.
    Kualitas Sosial
                Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kemampuan dan mempunyai kebutuhan untuk melakukan hubungan dengan orang lain , karena manusia merupakan keluarga besar yang berasal dari satu keturunan, Adam dan Hawa. Selain itu Allah menjadikan mereka berbangsa2 dan bersuku2 agar mereka saling interaksi untuk saling mengenal, tolong menolong, berbuat kebaikan, dan bertaqwa (QS: Al – Maidah 5:2). Kualitas seseorang juga dapat dilihat melalui kemampuan dalam menghargai perbedaan. Karena hal ini lah yang mejadi perekat antar hubungan satu sama lain. Dengan dasar ini manusia dapat menjalin talu silahturahmi antara sesamanya sesuai dengan fitrahnya.
    Mengapa Manusia membutuhkan Agama
                Pada prinsipnya, Manusia membutuhkan agama untukmenuntunnya mencapai kebahagiaan. Manusia memerlukan bimbingan Tuhan dalam menjalani kesehariannya hidupnya yang senantiasa diwarnai oleh keadaan dan ujian yang tak menentu. Kehidupan manusia selalu diwarnai oleh pergantian antara sukses dan gagal, menang dan kalah, tenang dan resah, gembira dan susah, cinta dan benci dan seterusnya. Kebutuhan manusai akan agama seperti “natur” kecenderungan manusia sendiri yang selalu ingin mencari kebaikan dan kebenaran. Sejatinya kebaikan dan kebenaran agama haruslah menjelma menjadi nilai2 kasih sayang (rahmah) bagi seluruh umat manusia sebagaimana sifat tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang bagi seluruh umat manusia. Durkheim sepakat dengan Karl Marx, bahwa agama tradisional – yakni yang megakui adanya kehadiran tuhan dan kekuatan ilahiah- sedang berapa di dalam ambang eksitensinya. “Tuhan yang dulu telah mati” kata durkheim. Namun segera ia katakan bahwa agama, dalam bentuk alternatifnya, mungkin akan terus berlanjut, sebagai bentuk kebutuhan manusia atasnya. Pada masyarakat modern bentuk alternatif agama itu tergantung pada kekuatan kohesi sosial mereka terhadap upacara2 ritual, bentuk alternatif agama di dunia masyarakat modern menurut Durkheim dikenal dengan nama civil religion. Civil religion atau agama sipil di definisikan sebagai sekumpulan kepercayaan dan ritual di luar intuisi keagamaan formal yang sudah ada.
    Agama sipil menurut Rousseau adalah keyakinan  yang mempersatukan pemujaan tuhan kepada undang-undang. Berikut kata2 rousseau : agama sipil meiliki prinsip untuk menjadikan tanah air sebagai sasaran pemujaan warga. Dengan kata lain membela tanah air sama dengan membela tuhan sebagai pelindungnya . ini sejenis teoraksi politiknya, maka mati untuk negerinya berarti mati syahid, menentang undang-undang sama dengan murtad. Gagasan agama sipil ini lalu di terapkan kembali oleh Bellah dalam konteks dunia modern  dengan membedahnya menggunakan pisau analisa Durkheim. Dengan mengambil kasus di Amerika Serikat, ia menemukan bahwa di dunia yang sekular seperti Amerika saja dimana agama telah menjadi wilayah privasi masing-masing orang, tetap mereka mebutuhkan agama sebagai nilai-nilai bersama, ia membuktikannya dengan apa yang disampaikan kenedy saat pidatonya saat di lantik menjadi presiden.

    Dengan menyebut tuhan secara umum maka semua penganut agam akan merasa diakui keberadaannya. Unsur-unsur agama akan merasa di akui keberadaannya. Membentuk solidaritas sosial antar sesama warga dengan kata lain, dijadikan sebagai nilai-nilai bersama. Bellah menulis: “..meski persoalan keyakinan, ibadah, dan organisasi agama menjadi urusan yang sangta pribadi, tetapi ada unsur-unsur orientasi keagamaan yang sifatnya umum yang dianut bersama di kalangan mayoritas warga Amerika. Unsur-unsur ini berperan amat penting dalam pegembangan instuisi-instuisi warga amerika serikat dan tetap menyediakan dimensi keagamaan dalam struktur kehidupan sosial warga amerika, termasuk dalam wilayah politik. Dimensi keagamaan publik ini di ekspresikan dalam seperangkat keyakinan, simbol, dan upacara ritual yang saya sebut dengan nama agama sipil Amerika...’.
    Di Australia misalnya ada ANZAC Day, yakni libur nasioanal untuk memperingati jasa-jasa para pahlawan yang telah meninggal dalam peperangan. Pada hari itu biasanya orang melakukan upacara bendera dengan dihadiri pejabat negara dan para veteran yang masih hidup.
    Pertanyaannya adalah, apakah civil religion ini benar-benar dapat disebut sebagai agama? Jika kita sepakat bahwa agama memasukkan faktor Tuhan dan wahyu-nya (red:kitab suci) yang bersifat metafisis (gaib) sebagaimana pemahaman agama pada umumnya, maka civil religion tak bisa di sebut agama. Tapi mereka menekankan bahwa civil religion menjadi semakan agama dan akan menggantikan agama oada umumnya dalam dunia modern, yang mereka sebut “agama baru”.
    Disinilah lahir kemabli perhatian manusia terhadap metafisika, terutama agama. Agama tidak lagi dipandang sebagai anak tiri peradaban, yang selama masa modern diasingkan dari wilayah peradaban. Hari ini kita saksikan bahwa sebagian besar penghuni bumi beragama adalah sebuah kenyataan yang tak bisa kita pungkiri. Mengapa manusia sampai hari ini masih beragama? Dr. Yusufal-Qardhawy dalam bukunya “Madkal li-Marifatil islam”(pengantar kajian islam) meyebutkan paling tidak ada 5 faktor yang menyebutkan manusia butuh terhadap agama, di antaranya: Kebutuhan akal akan pengetahuan, kebutuhan dengan fitrah manusia, kebutuhan terhadap kesehatan jiwa dan ruhani, kebutuhan terhadap motivasi dan disiplin, kebutuhan kepada solidaritas dan soliditas.
    Apa sumbangan Agama dalam mengatasi persoalan Kemanusiaan
                Apakah bisa kita katakan bahwa pengalihan perhatian sebagian sarjana pada agama di luar agama resmi, seperti munculnya agama sipil merupakan cerminan daru adanya krisis pada ahama. Apakah agama resmi yang ada sudah tidak mampu lagi memberikan rumusan jawaban bagi persoalan kemanusiaan seperti konflik agama, peperangan, klaim esklufisme kelompok, terorisme, kenakalan remaja, atau juga agama yang sama sekali baru, atau perlu ada reinterprestasi ajaran agar bisa lebih membumi dan mezaman sesuai tuntutan dunia modern. Agama-agama mengajarkan bahwa dalam kehidupan ini ada dua realitas yang secara ontologis berbeda, yakni pertama adalah yang ilahi ,absolut , kekal, mecipta, dan memerintah. Sedangkan yang ke dua adalah material, manusiawi, diciptakan tidak kekal, dan tunduk pada perintah ilahi.
    Tuhan meciptakan makhluknya agar makhluk-nya patuh kepadanya. Manusia diciptakan untuk tujuan ini, yakni mengabdi kepada tuhan dan memujanya. Inilah prinsip monoteistik: pengabdian semata- mata pada satu tuhan oleh makhluk-nya.
                Dengan ajaran ini hakikatnya manusia sama di mata tuhan. Kekayaan, kebudayaan, bahasa,dan tradisi yang dimiliki segolongan tertentu manusia hanyalah pemanis hidup belaka karena, tapi hal terpenting adalah keterikatanyya secara ikhlas kepada tuhannya. Sekiranya ajaran ini dapat menjadi sumber inspirasi hidup bagi setiap umat manusia, niscaya tak ada lagi klaim golongan siapa yang paling, kelompok mana yang paling maju, negara mana yang paling adidaya dan semua itu pada akhirnya hanya melahirkan pertentangan, peperangan, dan konflik. Karena di mata tuhan semuanya adalah sama, yang beda adalah siapa yang paling tunduk, patuh dan berserah diri pada hukum-Nya.
    Dari paparan panjang di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa prinsip-prinsip agaam bersinergi dengan prinsip-prinsip kemanusiaan. Sebagaimana prinsip kemanusiaan tidak mungkin bertentangan dengan prinsip keagamaan, maka prinsip kemanusiaan tidak mungkin bertentangan dengan prinsip keagamaan. Agama tidak dibuat sebagai penghalang kemanusiaan, Maka sesuatu yang sejalan dengan prinsip kemanusiaan tentu akan bertahan di bimu, sedangkan yang tidak sejalan akan sirna. Agama berasal dari tuhan, tetapi untuk kepetingan manusia sendiri. Manusia harus berbuat baik untuk memperoleh ridho tuhan, dan justru dengan cara berusaha memperoleh ridha tuhan itu manusia sesungguhnya telah melakukan hal yang terbaik untuk dirinya sendiri.
    Kesimpulan
              Beragama merupakan fitrah manusia. Agama muncul dan berkembang seiring dengan berkembangnya sejarah manusia. Kepercayaan manusia terhadap Tuhan bukanlah sifat lemah sebagaimana dituduhkan oleh paham materialism. Namun justru kebutuhan hakiki dan sumber kekuatan dalam menjalani hidup.
              Konsep manusia menurut agama sangat berbeda dengan konsep manusia modern. Agama mengajarkan bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan. Ia berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Manusia terdiri dari aspek fisik dan aspek batin (ruh/jiwa) yang masing-masing kebutuhannya harus tercukupi. Mengabaikan salah satunya akan membuat manusia terasing dan mengalami kehampaan hidup.
             Menurut agama Islam, manusia adalah makhluk yang mulia. Manusialah satu-satunya makhluk Allah SWT yang ditunjuk sebagai wakil-Nya (khalifah) dimuka bumi. Untuk tugas ini, manusia diberi akal, satu kelebihan yang tak diberikan Allah kepada makhluk lain. Manusia yang baik adalah mereka yang mampu menjalankan tugas ini dengan baik. Mereka adalah hamba- hamba yang taat kepada-Nya, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Mereka adalah hamba-hamba yang senantiasa memenuhi kewajiban kepada Allah dan kedada sesama.
    Rangkuman
    1.      Ada tiga istilah yang berkaitan dengan agama, yaitu: agama, religi dan din
    2.      Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta yang akar katanya adalah a dan gama. A artinya “tidak” dan gama artinya “kacau”. Jadi, agama artinya tidak kacau atau teratur.
    3.      Kata religi secara etimologi berasal dari bahasa Latin; religere atau religare yang berarti terikat, maka dimaksudkan bahwa setiap orang yang ber-religi adalah orang yang senantiasa merasa terikat dengan sesuatu yang dianggap suci.
    4.      Kata din-secara etimologi-berasal dari bahasa Arab, artinya: patuh dan taat, undang-undang, peraturan dan hari kemudian. Maksudnya, orang yang ber-din ialah orang yang patuh dan taat terhadap peraturan dan undang-undang Allah untuk mendapatkan kebahagiaan di hari kemudia.
    5.      Ada empat unsur penting dalam agama, yaitu: 1) tata pengakuan atau keperacayaan terhadap adanya sesuatu yang Agung, 2) tata hubungan/ penyembahan terhadap sesusatu yang Agung itu dalam bentuk ritus, kultus dan pemujaan, 3) tata kaidah/ doktrin, 4) tata dikap terhadap kehidupan dunia.
    6.      Kaitannya dengan Islam, maka agama (din) mempunyai empat unsur penting, yaitu: 1) tata pengakuan terhadap adanya sesuatu yang Agung dalam bentuk iman kepada Allah, 2) tata hubungan terhadap sesuatu yang Agung tersebut dalam bentuk ibadah kepada Allah , 3) tata kaidah/ doktrin yang mengatur tata pengakuan dan tata penyembahan tersebut yang terdapat dalam a;-Qur’an dan Sunah Nabi Muhammad SAW, 4) tata sikap terhadap dunia dalam bentuk takwa, yakni mempergunakan dunia sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan akhirat.
    7.      Secara terminology, agama, religi, atau din ialah suatu tata kepercayaan atas adanya yang Agung di luar manusia, dan suatu tata penyembahan kepada Agung tersebutm serta suatu kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan yang Agung, Hubungan manusia dengan tata kepercayaan dan tata penyembahaan tersebut.
    8.        Menurut Weber, agama dapat mendukung perkembangan kemajuan kehidupan manusia. Sedangkan menurut Durkheim, agama dapat memperteguh solidaritas sosial.
    9.         Agama pada dasarnya memuat ajaran mulia. Namun pada praktiknya terkadang disalahpahami dan disalahgunakan sehingga mengundang kritik dan orang yang anti agama, Karl Mark misalnya.
    10.    Agama muncul sejak adanya manusia dan pada dasarnya agama-agama satu sama lain adalah berasal dari satu sumber, satu sama lain saling menyempurnakan hingga sampai agama terakhir dan paling sempurna yaitu agama Islam.
    11.       Menurut agama Yahudi, manusia adalah: 1) makhluk yang mempunyai dua sisi: kelemaham dan keistimewaan, 2) kehidupan manusia di dunia sangatlah hina jika dibandingkan kehidupan surgawi, 3) manusia hidup di dunia sangatlah singkat, 4) asal-usul manusia sebenarnya sangat mulia, namun manusia seringkali terperosok ke dalam kehinaan, 5) manusia adalah makhluk yang punya kehendak bebas sehingga dapat menentukan apa yang ia inginkan melalui usahanya.
    12.       Menurut agama Katolik manusia adalah: 1) makhluk Tuhan yang pada mulanya diciptakan sesuai dengan gambar Allah, 2) tubuh dan jiwa manusia diciptakan oleh Tuhan, 3) jiwa manusia itu berakal, dapat mengetahui, berkehendak dan dapat memilih dengan bebas, 4) jiwa itu berwujud ruh dan tak akan mati, 5) ruh manusia sebagian ciptaan Tuhan lebih tinggi kependudukan daripada ciptaan-ciptaan lainnya, 6) beban hidup di dunia adalah karunia, ujian, sekaligus hukuman bagi manusia.
    13.        Menrut agama Islam, manusia adalah: 1) makhluk yang terdiri dari jiwa/ ruh dan raga, 2) raga bersifat fana/rusak, sedangkan ruh senantiasa abadi, 3)  Manusia diciptakan Allah dari tanah selanjutnya dari air mani, 4) manusia adalah makhluk yang paling mulia jika dibandingkan makhluk lain, namun terkadang terperosok ke dalam kehinaan, 5) kehidupan manusia di dunia hanyalah ujian untuk menggapai kehidupan kekal di akhirat, 6) manusia pada hakikatnya selalu condong kepada kebaikan.
    14.       Fungsi manusia menurut al-Qur’an: 1) fungsi manusia terhadap diri dan ruhani secara seimbang, 2) fungsi manusia sebagai makhkuk social bertugas untuk menjalin persaudaraan dan bekerjasama dengan sesame, 3) fungsi manusia terhadap alam adalah begaimana manusia menjaga dan memanfaatkan potensi alam untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, 4) fungsi manusia terhadap Allah adalah untuk menyembah-Nya, mematuhi perintah dan menjauhi semua larangan-Nya.
    15.        Manusia berkuaitas menurut al-Qur’an adalah manusia yang mempunyai kualitas iman, kualitas intelektual, kualitas amal saleh, dan kualitas social.
    16.       Agama merupakan kebutuhan dasar/fitnah manusia dikarenakan: 1) ada beberapa hal yang tak terjangkau oleh akal manusia, 2) manusia membutuhkan pedoman hidup yang sesuai dengan fitrahnya, 3) manusia adalah makhluk yang selalu membutuhkan pihak lain sebagai tempat bersandar sehingga menemukan kedamaian hidup, 4) kehidupan sosial manusia membutuhkan solidaritas, tatanan, dan kesadaran moral sejati yang hanya diberikan oleh agama.
    17.    Prinsip-prinsip agama bersinergi dengan prinsip-prinsip kemanusiaan. Sebagaimana prinsip kemanusiaan tidak mungkin bertentangan dengan prinsip keagamaan, maka prinsip keagamaan mustahil berlawanan dengan prinsip kemanusiaan. Agama berasal dari Tuhan, tetapi untuk kepentingan manusia. Manusia harus berbuat baik demi memperoleh ridha Tuhan.

    0 comments

  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    Suka Suka Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan